Selasa, 06 Maret 2012

Renungan Warta Minggu-1 Maret 2012

ALLAH YANG HIDUP MEMBERI KEHIDUPAN
( Yehezkiel 37 : 1 - 14  ;  Yohanes 11 : 1 - 45 )

Kehidupan baru di dalam Kristus seharusnya membuat orang Kristen memiliki sikap dan pola pikir yang berbeda dengan kehidupan tanpa Kristus. Melalui hal ini orang percaya dimampukan untuk dapat merasakan kehadiran Kristus dalam hidup mereka secara pribadi, yaitu Kristus yang hidup dan mengasihi mereka. Namun kehidupan Kristen bukan berarti kebal dari penderitaan, kesukaran dan masalah, sekalipun kita akan menghadapi aneka masalah di dunia ini dan Yesus selalu hadir dalam kehidupan  orang percaya.    

Penolakan Israel terhadap kebenaran firman Tuhan, membuat mereka menderita, mereka tehilang, tak berpengharapan seperti tulang-tulang kering. Namun di tengah kengerian akibat dosa Israel, Tuhan hadir memperkenalkan Diri-Nya sebagai  Tuhan yang memberi kehidupan baru. Dialah yang memulihkan umatNya, Ia menyatukan kembali tulang-tulang yang sudah kering. Melalui Firman Tuhan yang disampaikan nabi Yehezkiel, maka tulang-tulang kering itu dibangkitkan, Israel yang telah patah semangat diberikan penghiburan dan pengharapan.  Sungguh Firman Tuhan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat Allah.

Begitu juga Yesus sebagai Firman yang hidup hadir dalam peristiwa kematian Lazarus. Mengapa ketika Yesus mendengar  Lazarus  sakit parah, Ia tidak segera datang? Karena Yesus  tidak menganggap kematian sebagai akhir hidup ini. Peristiwa sakitnya Lazarus digunakan Yesus untuk menyatakan kemuliaan Allah. Pada waktu Yesus mengunjungi keluarga Marta, ternyata Lazarus sudah meninggal dan bahkan telah empat hari dikuburkan.

Marta dan Maria memang sudah putus asa dan menganggap kedatangan Yesus sudah terlambat. Semua ucapan Yesus tentang kebangkitan dan hidup tidak dimengerti dengan benar dan tidak mampu mengusir kedukaannya. Sesungguhnya Yesus adalah kebangkitan dan hidup itu sendiri. Orang yang percaya kepadaNya akan tetap  hidup sekalipun sudah mati secara jasmani (Yoh. 11:25).  Karena itu orang yang percaya Yesus memiliki hidup kekal, tidak akan mengalami kematian secara rohani.(Yoh. 11:26)

Pada masa pra Paskah ini, kita diingatkan bahwa memiliki iman kepada Allah yang hidup akan memampukan kita untuk menjalani kehidupan ini sekalipun sulit dan berat. Allah kita adalah Allah yang hidup. Pada saat Marta dan Maria menghadapi kesulitan, Yesus mengetahui dan memahami pergumulan mereka, dan Ia tidak tinggal diam serta membiarkan mereka di dalam persoalan. Dengan Kuasa-Nya, sesuai waktu-Nya, pertolongan-Nya tidak pernah terlambat  dan Ia memberikan yang terbaik bagi mereka. Begitu juga kuasa kehadiranNya selalu memberikan kekuatan kepada kita dan memungkinkan kita dapat mempersembahkan hidup bagi kemuliaan Allah.

(EK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar