“Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. … dipersatukan Allah… (Mat 19:5-6).
Demikianlah definisi Allah mengenai pernikahan. Dan dari firman di atas tampak pula bahwa ide pernikahan tidak datang dari manusia. Allah yang menginginkannya dan Allah juga yang memprakarsainya.
Tapi dalam prakteknya penyatuan dua orang manusia memerlukan proses. Karena tidak semudah membalikan tangan untuk menyatukan dua individu dengan isi kepala yang berbeda dan dengan latar belakang yang berbeda pula .
Tantangan dan berbagai masalah dalam pernikahan pun bisa menghalangi kelancaran proses penyatuan itu. Tidaklah mengherankan apabila banyak pernikahan yang diawali dengan cinta dan optimisme bisa menjadi tawar dan penuh kepahitan. Bahkan hancur.
Tuhan yang menginginkan dan memprakarsai pernikahan tentunya tidak mau hal itu terjadi. Tapi Dia juga mengerti bahwa iblis berjalan berkeliling bagaikan singa yang mengaum (1 Pet 5:8). Iblis menciptakan berbagai sikon dan perkara supaya dia bisa mempengaruhi, mengelabui dan menjebak manusia supaya manusia itu binasa (Yoh 8:44).
Tapi apakah Tuhan tinggal diam? Tentu saja tidak. Di berbagai tempat di dunia ini Dia mencurahkan rohNya dalam diri anak-anakNya. Tuhan menolong, menghibur, menguatkan, mengajar dan menyelamatkan umatNya melalui mereka. Hal yang sama ini Dia lakukan kepada pasangan suami istri (pasutri) melalui wadah-wadah perkumpulan atau persekutuan yang di bentuk oleh umatNya. Salah satunya adalah Persekutuan Pasutri yang ada di gereja Kristus Pos Kartini. Persekutuan ini diadakan Sabtu pertama setiap bulannya.
Pasangan suami istri yang berbeban atau yang berkeinginan untuk melayani Tuhan atau yang rindu untuk mempelajari firman Tuhan, datanglah agar bersama-sama dapat bersekutu, saling menghibur, menguatkan, melayani dan semakin kuat di dalam Tuhan.
Tapi apakah Tuhan tinggal diam? Tentu saja tidak. Di berbagai tempat di dunia ini Dia mencurahkan rohNya dalam diri anak-anakNya. Tuhan menolong, menghibur, menguatkan, mengajar dan menyelamatkan umatNya melalui mereka. Hal yang sama ini Dia lakukan kepada pasangan suami istri (pasutri) melalui wadah-wadah perkumpulan atau persekutuan yang di bentuk oleh umatNya. Salah satunya adalah Persekutuan Pasutri yang ada di gereja Kristus Pos Kartini. Persekutuan ini diadakan Sabtu pertama setiap bulannya.
Pasangan suami istri yang berbeban atau yang berkeinginan untuk melayani Tuhan atau yang rindu untuk mempelajari firman Tuhan, datanglah agar bersama-sama dapat bersekutu, saling menghibur, menguatkan, melayani dan semakin kuat di dalam Tuhan.
Ciomas, Rabu, 17 Agustus 2011
- Keke Muliawati Yohanes -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar