Senin, 16 April 2012

Renungan Warta Minggu-2 April 2012


KRISTUS BANGKIT UNTUK MEMPERSATUKAN KITA
( Efesus 2 : 11 - 22 )

            Selamat Paskah, saudara dan saudari di dalam Kristus! Dalam setiap Hari Paskah kita mengingat dan mensyukuri Kebangkitan Kristus. Alkitab mengatakan bahwa jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kita dan kita masih hidup dalam dosa kita (1 Kor. 15:17). Jika tidak ada Kebangkitan, Kekristenan dibangun di atas pasir. Kebangkitan menjadi jaminan bahwa penebusan dalam Kristus sudah dipenuhi dengan sempurna.
            Kristus telah mati untuk menciptakan kita menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan mengadakan damai sejahtera di dalam satu tubuh (Ef. 2:15). Kristuslah damai sejahtera itu. Melalui kebangkitan-Nya, Kristus telah meyakinkan kita bahwa Ia telah mempersatukan kita semua dengan merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan (ay. 14). Di dalam Dia kita tumbuh menjadi bait Allah yang kudus dan juga dibangun menjadi tempat kediaman Allah di dalam Roh (ay. 21-22). Kita semua adalah anggota keluarga Allah (ay.19).
            Allah menciptakan kita unik, tidak ada satu pun manusia yang sama. Setiap manusia memiliki perbedaan dalam kepribadian, bentuk fisik, pengalaman, dan lain-lain. Namun perbedaan yang diciptakan Allah tidak membenarkan kita untuk memperuncing perbedaan dan memisahkan kita satu dengan yang lain. Kita semua adalah anggota keluarga Allah dan ada damai sejahtera di antara kita. Apa yang terjadi ketika damai sejahtera hilang di antara anggota keluarga Allah? Perbedaan pemahaman dan persepsi di antara kita sering memiskinkan hubungan kita sebagai keluarga Allah, bukan memperkaya kehidupan. Manusia mudah untuk memuliakan dan meninggikan diri di hadapan orang lain, kelihatan atau tidak, sadar atau tidak. Memaksakan kepentingan sendiri dengan atas nama orang banyak masih sering kita temukan dalam keluarga Allah.
            Paulus menasehatkan kita sebagai keluarga Allah untuk merendahkan diri seperti Kristus, lemah lembut, sabar, saling membantu, memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera, sehati sepikir, menganggap orang lain lebih utama daripada dirinya sendiri, memperhatikan juga kepentingan orang lain, memiliki sikap (pikiran dan perasaan) yang sama seperti Kristus, saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat (Ef. 4:2-3; Fil. 2:2-5; Rom. 12: 10). Dan masih banyak lagi nasehat Paulus. Kita perlu senantiasa memelihara damai sejahtera dalam kesatuan tubuh Kristus sebagai keluarga Allah di dalam Gereja Kristus di Bogor ini, bahkan seluruh keluarga Allah di muka bumi. Karena damai sejahtera itu sendiri adalah Yesus Kristus. (RH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar